17 Oktober 2025 17:26
HIPMI Jawa Timur Gelar Rakerda Ke-XVII Dan Forbisda, Fokus Dorong Pengusaha Muda Naik Kelas
Berita Hipmi
SURABAYA, Senin (13/10/2025): Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Timur akan menyelenggarakan dua agenda besar organisasi, yakni Rapat Kerja Daerah (Rakerda) ke-XVII dan Forum Bisnis Daerah (Forbisda), pada 23 Oktober 2025 mendatang di Hotel Westin Surabaya. Kegiatan ini merupakan agenda wajib organisasi yang digelar setiap periode kepengurusan, sekaligus menjadi momentum penting bagi HIPMI Jatim untuk memperkuat arah dan strategi kerja hingga tahun 2028 mendatang.
Ketua Umum HIPMI Jawa Timur Ahmad Salim Assegaf, menjelaskan, melalui Rakerda ini pihaknya akan membahas dan mengesahkan program kerja resmi untuk masa bakti 2025–2028. Selain itu, kegiatan tersebut juga menjadi ajang konsolidasi organisasi guna memperkuat soliditas antaranggota, pengurus BPD, dan seluruh jaringan HIPMI di Jawa Timur. "Kami ingin kegiatan ini tidak hanya bersifat seremonial, tetapi memberikan impact nyata, terutama dalam memperluas jejaring dan energi bisnis anggota," ujarnya di Surabaya, Senin (13/10/2025).
Agenda Forbisda sendiri dirancang sebagai wadah kolaborasi lintas sektor. ada dua rangkaian kegiatan dalam Forbisda, Talkshow dan business mathcing yang sudah dilaksanakan sejak bulan September untuk mempertemukan pengusaha HIPMI dengan mitra-mitra strategis, mulai dari investor, perbankan, pemerintah, konjen dan atase perdagangan luar negeri, lembaga pembiayaan, sampai asosiasi lain. Melalui forum ini, HIPMI berharap para pengusaha muda di Jawa Timur dapat memperluas akses dan jaringan bisnisnya, sekaligus memperoleh peluang baru untuk memperbesar skala usaha.
Dalam periode kepengurusan 2025–2028, HIPMI Jawa Timur menitikberatkan program pada upaya menaikkan kelas usaha para anggota, mulai dari skala kecil hingga menengah. "Fokus utama di kepengurusan kami adalah memastikan setiap anggota HIPMI, dari Pacitan hingga Banyuwangi, memperoleh hak akses seluas-luasnya terhadap fasilitas pengembangan usaha, pembiayaan, dan pasar. Tujuan akhirnya adalah mencetak pengusaha muda yang unggul, handal, dan mampu memberikan manfaat bagi masyarakat Jawa Timur, " lanjut Ahmad Salim Assegaf.
Saat ini, lanjutnya, HIPMI Jawa Timur tercatat memiliki sekitar 3.000 anggota aktif yang tersebar di 38 BPC (Badan Pengurus Cabang) di seluruh kabupaten dan kota. Jumlah ini diproyeksikan akan terus bertambah hingga mencapai 5.000–6.000 anggota pada tahun 2028, dengan mayoritas berasal dari sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Sekitar 50–60 persen anggota HIPMI Jatim merupakan pelaku UMKM di berbagai bidang, seperti food and beverage, teknologi, dan jasa kreatif lainnya.
Meski demikian, HIPMI Jatim tidak hanya berfokus pada pelaku usaha kecil. Porsi 40 persen anggota lainnya yang berada di level menengah juga menjadi perhatian penting. “Kami meyakini, ketika pengusaha kelas menengah naik kelas, maka nilai ekonomi daerah juga ikut meningkat. Karena itu, kami akan konsentrasi memberikan dukungan pada sektor ini agar mampu menjadi penggerak utama ekonomi regional,” tegasnya.
Dari hasil pemetaan yang telah dilakukan pengurus HIPMI Jawa Timur di berbagai daerah, ditemukan bahwa banyak anggota memiliki potensi usaha luar biasa, namun terkendala masalah klasik seperti perizinan, akses perbankan, dan keterbatasan pasar. Oleh sebab itu, HIPMI Jatim berkomitmen untuk membuka tiga akses utama tersebut. Langkah ini diyakini dapat membantu pelaku usaha agar benar-benar naik kelas dan memiliki daya saing yang lebih kuat di tingkat nasional.
Selain Rakerda dan Forbisda, pada tanggal 23 Oktober nanti juga akan digelar pelantikan HIPMI Perguruan Tinggi (HIPMI PT) tingkat Badan Koordinasi Daerah (Bakorda). HIPMI PT merupakan wadah bagi mahasiswa yang ingin menapaki dunia kewirausahaan sejak dini. Saat ini, terdapat sekitar 80 perguruan tinggi di Jawa Timur yang aktif terlibat dalam jaringan HIPMI PT, menunjukkan antusiasme tinggi dari kalangan mahasiswa untuk menjadi pengusaha muda.
Melalui HIPMI PT, organisasi ini akan memberikan pelatihan, pendampingan, serta program pembinaan berkelanjutan. Bahkan, ke depan akan diluncurkan program Business Challenge bagi mahasiswa untuk menguji ide dan keberlanjutan usaha mereka. Peserta terbaik akan difasilitasi permodalan dan berpeluang berkolaborasi langsung dengan pengusaha anggota HIPMI. “Impian terbesar kami adalah menjadikan Jawa Timur sebagai rumah kolaborasi bagi seluruh pengusaha muda, tempat ide, energi, dan jaringan tumbuh bersama untuk kemajuan ekonomi daerah,” terang Ahmad Salim.
Ketua OC Rakerda ke-XVII dan Forbisda HIPMI Jawa Timur, Septrianto Maulana, menyampaikan bahwa seluruh persiapan kegiatan yang akan digelar pada 23 Oktober mendatang kini telah memasuki tahap finalisasi. Panitia telah bekerja intensif untuk mematangkan setiap detail dari masing-masing divisi agar pelaksanaan acara berjalan dengan lancar. Antusiasme peserta pun luar biasa tinggi, terbukti hingga hari ini tercatat lebih dari 450 peserta yang telah memastikan kehadiran.
Rangkaian kegiatan akan dimulai sejak pagi hari dengan agenda pembukaan Rakerda, dilanjutkan dengan Forum Bisnis Daerah (Forbisda) dan sesi business matching yang mempertemukan para pelaku usaha dari berbagai sektor.
Acara kemudian akan ditutup dengan sidang pleno untuk membahas dan mengesahkan program kerja Badan Pengurus Daerah (BPD) HIPMI Jawa Timur periode 2025–2028. "Alhamdulillah, seluruh 38 DPC kabupaten/kota di Jawa Timur telah mengonfirmasi kehadiran, sehingga kegiatan ini akan dihadiri oleh perwakilan dari seluruh daerah di provinsi ini," tukasnya.
Acara juga akan dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional, diantaranya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif periode 2020-2024, Sandiaga Uno, dijadwalkan hadir sebagai pembicara dalam salah satu sesi utama. Selain itu, perwakilan dari Danantara juga dipastikan hadir untuk berbagi pandangan mengenai kondisi ekonomi dan peluang pengembangan usaha di daerah. Kehadiran para narasumber ini diharapkan mampu memberi inspirasi serta wawasan baru bagi para pengusaha muda Jawa Timur.
Dengan mengusung tema “Muda, Mandiri, dan Berdaya untuk Mewujudkan UMKM Jawa Timur Naik Kelas”, kegiatan ini diharapkan menjadi momentum penting bagi HIPMI Jawa Timur untuk memperkuat kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.
Rian, panggilan akrab Septrianto Maulana, menegaskan, di tengah kondisi ekonomi yang masih menantang dan daya beli masyarakat yang cenderung menurun, para pengusaha muda harus menjadi motor penggerak dalam menghidupkan kembali UMKM. Menurutnya, ketika UMKM tumbuh, maka lapangan kerja akan terbuka dan ekonomi daerah pun ikut bergerak lebih sehat.
Ia menambahkan, rangkaian persiapan Rakerda ini telah dilakukan jauh-jauh hari melalui Rapat Badan Pengurus Lengkap (RBPL). Dalam forum tersebut, masing-masing bidang telah mengusulkan berbagai program yang akan dijalankan selama tiga tahun ke depan. Pada Rakerda 23 Oktober nanti, seluruh program tersebut akan disahkan dan dijadwalkan pelaksanaannya melalui penetapan timeline resmi.
"Selain pengesahan program, kegiatan ini juga menjadi ajang memperkuat jejaring bisnis antardaerah melalui Forbisda, sekaligus menghadirkan tokoh-tokoh nasional yang dapat mendukung semangat kolaborasi dan kemandirian pengusaha muda Jawa Timur," pungkasnya.(*)